JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebutuhan dana untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 kembali naik. <br /> <br />Pemerintah menyebut dana yang dibutuhkan sebesar 699,1 triliun rupiah. <br /> <br />Proyeksi pandemi yang masih belum bisa dipastikan kapan selesai jadi alasan pemerintah meningkatkan anggaran. <br /> <br />Pemerintah mengklaim anggaran akan berjalan beriringan untuk penanganan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi nasional. <br /> <br />Anggaran terakhir PEN yang baru saja ditetapkan pemerintah meningkat jika dibandingkan dengan anggaran-anggaran sebelumnya. <br /> <br />Pertama jika dibandingkan dengan realisasi anggaran PEN di tahun 2020, naik 20,56 persen. <br /> <br />Pertama untuk kesehatan. Secara nominal bukan yang terbesar, tapi secara kenaikan paling signifikan. <br /> <br />Anggaran sektor ini akan digunakan untuk testing dan tracing, lalu treatment atau biaya perawatan, program vaksinasi, dan insentif pajak kesehatan. <br /> <br />Program prioritas, terbesar digunakan untuk padat karya kementerian lembaga, pariwisata, ketahanan pangan. <br /> <br />Jika dilihat secara umum, dana kesehatan naik ini untuk pemulihan kesehatan masyarakat. <br /> <br />Lalu dukungan untuk dunia usaha naik, ini untuk kesiapan saat pemulihan ekonomi terjadi. <br /> <br />Sementara anggaran yang harus direlakan adalah program daya beli dan pencpitaan lapangan kerja. <br /> <br />Fokus belanja negara di awal tahun ini memang difokuskan untuk pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan masyarakat. <br /> <br />Harapannya anggaran yang luar biasa besar ini bisa jadi motor untuk percepatan pemulihan ekonomi di awal tahun. <br /> <br />
